RUNTUHNYA UNI SOVIET

UNI SOVIET ADALAH
Download disini
negara-negara bagian Uni Soviet
Sejarah Keruntuhan uni Soviet
Uni Soviet merupakan federasi negara -negara sosialis komunis yang dirintis berdirinya oleh Lenin dengan kaum Bolsheviknya setelaha dapat menggulingkan kekuasaaan Tsar Nicolas II tahun 1917 melalui Revolusi Bolshevik. Tahun 1922 Lenin mengganti Rusia menjadi Uni Soviet dengan Lenin sebagai pemimpinnya. Federasi ini beranggotakan antara lain 
  • Rusia,Lithuania, 
  • Latvia,Belarusia,
  • Ukraina,
  • Armenia,
  • Georgia, dan 
  • Estonia. Mereka disatukan di bawah kekuasaan Partai Komunis Uni Soviet.

Pada waktu Uni Soviet dipimpin oleh Michael Gorbachev ,ia melontarkan ide pembaharuan atau restrukturisasi melalui Glasnot (Keterbukaan) ,dan Perestroika( demokratisasi) . Hal ini dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan Uni Soviet dalam bidang ekonomi dan politik dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat. Tetapi setelah gagasan itu disampaikan oleh Michael Gorbachev muncul berbagai pergolakan di berbagai Republik bagian Uni Soviet, hingga pada akhirnya Gorbachev tidak mampu merngendalikannya. Pembaharuan dan perubahan yang tadinya dimaksudkan untuk memajukan Uni Soviet justru menjadi sebab utama runtuhnya Uni Soviet.
Uni Soviet merupakan sebuah negara komunis di Eropa Timur dan Asia Utara yang berdiri sejak November 1917 ( menurut kalender Gregorian ) sampai pada tahun 1991. sampai tahun 1917, Rusia merupakan kerajaan atau kekaisaran dengan seorang Tsar sebagai kepala negara. Pada masa dinasti Rumanov, Rusia banyak mengalami peristiwa politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta banyak mengalami persinggungan politik, diantaranya adalah konflik dengan pemerintahan Perancs pimpinan Napoleon Bonaparte. Setelah Revolusi Bolshevik, Imperium Rusia berganti menjadi system sosialisme yang membawa Rusia kepada posisi negara adikuasa. Namun, kemudian system ini runtuh dan digantikan dengan system demokrasi ala barat.
Uni Soviet runtuh pada tahun 1990-an, namun, ketika menjelang pertengahan tahun 1980-an, Uni Soviet mengalami krisis ekonomi dan politik. Kemerosotan ekonomi akibat korupsi dan bobroknya britokrasi serta budaya politik yang makin monolitik semakin memperkuat apatisme masyarakat. Penempatan kekuatan militer Uni Soviet di kancah konflik internasional seperti di Afganistan dan di negara-negara Eropa Timur membutuhkan biaya yang sangat besar yang tentu saja menyedot dana domestic yang tidak sedikit. Sementara insdustri yang sudah terpola pada industri berat yang ditujukan untuk menopang hegemoni Uni Soviet tidak memnerikan jalan keluar yang dibutuhkan masyarakat berupa perbaikan taraf hidup. Menurunnya tingkat kesejahteraan yang tajam semakin memperuncing konflik-konflik yang tumbuh di dalam negeri
Kondisi tersebut di atas memaksa para petinggi negara dan pemimpin partai untuk mengadakan koreksi atas kebijakan parta dan politik Uni Soviet secara umum. Tidak hanya itu, peninjauan ulang terhadap strategi system sosialismepun lalu dianggap sebagai langkah yang mampu menjawab berbagai krisis yang menimpa. Sehingga lahirlah program Glasnot dan Parestroika yang dihembuskan oleh Mikhail Gorbachev
Kebijakan Glanot dan Parestroika yang dijalankan pemerintah Gorbashev membawa pengaruh bagi semakin menguatnya gerakan separatisme , akibat semangat keterbukaan dan demokratisasi yang menjadi inti dari kebijakan tersebut. Berbagai konflik antar etnis yang selama ini tersembunyi, mulai muncul konflik terbuka. Selain itu, ketidakmampuan pemerintah pusat dalam mengangani masalah ekonomi juga semakin mendorong ketidakpuasan di republik-republik konstituen Uni Soviet. Ketidakpuasaan ini pada gilirannya mendorong munculnya kekuatan oposisi setempat yang mulai menyuarakan ide-ide separatisme. Munculnya gerakan dan partai politik seperti “ Ruh “ di Ukraina, “Sayudis” di Lithuania dan sebagainya menjadi pusat-pusat gerakan kemerdekaan republik-republik terhadap kekuasaan pusat.

Di Uni Soviet, konsep reformasi yang dibawa oleh Gorbachev melalui Parestroika ( keterbukaan ), berubah menjadi badai yang meruntuhkan pilar utama rezim dictator partai komunis. Rezim yang berkuasa sejak tahun 1917 dan menjadi kekuatan hegemoni dengan senjata-senjata pemusnah massalnya, ternyata rapu. Rakyat di negara-negara bagian Uni Soviet bangkit secara serempak. Kesadaran rakyat atas hak-hak politiknya mulai muncul. Mereka merasa berhak untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, membentuk partai politik, dan menentukan status daerahnya sendiri melalui referendum. Akibatnya terjadi perang saudara ketika kekuasaan pemerintahan pusat mengalami kevakuman akibat reformasi. Hal ini kemudian menyebar kepada negara-negara satelit Uni Soviet lainnya di Eropa Timur dan Afrika.
Sehingga dapat dikatakan bahwa keruntuhan Uni Soviet akibat dari kegagalan program Glasnot dan Parestroika. Negara-negara pecahan Uni Soviet yang sekarang ini terbentuk berkat kebijakan dari Presiden Mikhail Gorbachev yang mencuatkan Glasnot dan Parestroika. Negara-negara pecahan Uni Soviet terbentuk berkat kebijakan dari Presiden Uni Soviet Michael Gorbachev yang pada 1990 mencuatkan Glasnot dan Perestroika. Salah satu isi dari kebijakan itu adalah negara-negara bagian boleh memisahkan diri dan menjadi negara sendiri. Maka di Asia Tengah lahirlah Turkmenistan, Uzbekistan, Kazakstan, Kirgistan, dan Azerbaijan. Sedangkan di Eropa Utara muncul Ukraina, Belarusia, Latvia, dan Estonia. Di Eropa Timur lahir Georgia dan Armenia. Masih ada satu lagi di Asia Utara bagian timur, yakni Cechnya, yang kini masih bergolak meminta kemerdekaan dari Rusia.
Faktor lain yang menjadi penyebab keruntuhan dari Uni Soviet adalah keberhasilan dari liberalisme. Seperti yang penulis ketahui bahwa Uni Soviet merupakan symbol dari sosialisme sedangkan AS adalah symbol dari liberalisme. Strategi AS untuk menghadapi Uni Soviet lewat containment policynya telah berhasil. Selain itu, negara-negara yang mengikuti bentuk liberalisme mengalami kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan system sosialisme yang dianut oleh Uni Soviet di mana telah melahirkan stagnasi ekonomi yang berdampak buruk bagi Uni Soviet itu sendiri.

FAKTOR DALAM NEGERIFAKTOR LUAR NEGERI
Perekonomian ekonomi
yang buruk sehingga tidak
mampu menopang sendi-
sendi perekonomian.
 Pengeluaran Uni Soviet 
untuk membiayai
kekuatan hegemoninya
semakin besar,
sedangkan Uni Soviet
tidak memiliki dana
untuk membiayai
program-program luar
negerinya untuk
memelihara hegemoninya.
Industri berat tidak dapat membantu perekonomian domestiik.Keberhasilan
 ideology liberalisme yang semakin berkembang pesat
Menurunnya tingkat kesejahteraan.
Kegagalan Glasnot
dan Perestroika yang
diambil dalam rangka
untuk meningkatkan
perekonomian mlahan telah melahirkan banyak separatisme.



Republik -republik yang menuntut kemerdekaan dan ingin melepaskan diri dari Uni Soviet antara lain Lithuania,Latvia,Estonia,Ukraina,Armenia, dan Maldavia. Sedangkan Rusia dan Georgia menuntut otonomi penuh, sedangkan republik-republik yang lain menuntut Uni Soviet dibubarkan.
Secara umum sebab-sebab runtuhnyaUni Soviet adalah
  •  Sistem Marxisme ternyata tidak memiliki kontrol efektif baik terhadap bidang politik maupun ekonomi,
  •  Marxisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan jaman,
  •  Kebijakan Gorbchevtentang Pertestroika dan Glasnot bertentangan dengan Marxisme,
  • Adanya kebijakan lain dari Gorbachev yang membahayakan keberadaan sosialisme komunisme,antara lain:
    a. menjalankan sistem pasar bebas di UnI Soviet,
    b. merestui berdirinya pemerintahan koalisi non komunis di Polandia,
    c. membiarkan dibukanya Tembok Berlin,
    d. membiarkan diktator komunis Rumania Ceausescu dijatuhkan,
    e. mengususlkan adanya ,multipartai dan dihapuskannya monopoli Partai Kominis Uni Soviet,
    f. membiarkan negara-negara Eropa Timur melucuti kekuasaan partai Komunis
Marxisme yang lebih mengandalkan kekuatan kaum buruh, tidak sesuai dengan keadaan Uni Soviet yang sebagian besar penduduknya kaum petani yang ingin mempunyai hak milik.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka akhirnya Uni Soviet runtuh pada tahun 1991 dengan ditandai lahirnya negara-negara merdeka bekas Uni Soviet, yang tergabung dalam CIS (Commonwealrh of Independent States/ Persemakmuran Negara-negara Merdeka) pada tanggal 8 Desember 1991 yang diprakarsai oleh Presiden Rusia Boris Yeltsin bersama Presiden Ukraina Leonid Kravchuk, serta Ketua Parlemen Belarusia Stanislav Shushkevich dalam pertemuan di Vukhucio,Belarusia.
Runtuhnya Uni Soviet menimbulkan beberapa akibat terhadap situasi dunia, yaitu
  1.  Berakhirnya perang Dingin antara Blok Barat (Ameriuka Serikat) dengan Blok Timur(Uni Soviet),
  2.  Berkurangnya kecemasan dunia terhadap terjadinya PerangDunia III,
  3.  Banyak negara komunis yang berubah menjadi negara demokrasi,
  4.  Amerika Serikat tampil sebagai negara Adi Daya,
  5.  Tumbangnya komunisme di beberapa negara Eropa Timur.
 TOKOH-TOKOH UNI SOVIET


1. Yuri Andropov
Yuri Vladimirovich Andropov (Ю́рий Влади́мирович Андро́пов), (lahir di Stavropol ;2 Juni (Kalender Julian), 15 Juni 1914 – meninggal 9 Februari 1984 pada umur 69 tahun) adalah seorang politikus Uni Soviet. Ia adalah seorang Sekjen Partai Komunis Uni Soviet dan memimpin negara ini dari 21 November 1982 sampai mangkatnya, tidak ada 1,5 tahun kemudian.






2. Leonid Brezhnev 
Leonid Ilyich Brezhnev (bahasa Rusia: Леонид Ильич Брежнев) (Kamenskoye (sekarang Dniprodzerzhyns'k), Ukraina, 9 Desember 1906 - 10 November 1982) adalah pemimpin Uni Soviet dari tahun 1964 sampai 1982, meski pada awalnya bersama dengan orang lain. Ia adalah Sekjan Partai Komunis Uni Soviet dari tahun 1964 sampai 1982, dan dua kali menjabat sebagai ketua Presidium Dewan Tertinggi Soviet dari tahun 1960 sampai 1964 dan dari tahun 1977 sampai 1982





3. Konstantin Chernenko 
Andrei Andreyevich Gromyko (Rusia: Андре́й Андре́евич Громы́ко; Belarusia: Андрэй Андрэевіч Грамыка}}; 18 Juli [K.J.: 5 Juli] 1909 – 2 Juli 1989) adalah seorang politikus dan diplomat Soviet. Ia menjabat Menteri untuk Urusan Luar Negeri Uni Soviet (1957-1985) dan Ketua Presidium Kekuasaan Soviet (1985-1988).
Ia juga pernah menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet dan menjadi pemimpin Uni Soviet pada 13 Februari 1984 sampai mangkatnya, 11 bulan kemudian. Chernenko juga ketua Dewan Tertinggi Soviet dari 11 April 1984 sampai meninggalnya.

4. Andrei Gromyko
5. Mikhail Gorbachev
Mikhail Sergeyevich Gorbachyov dengarkan (bantuan·info) (bahasa Rusia: Михаи́л Серге́евич Горбачёв}}, Mihail Sergeevič Gorbačëv, IPA: [mʲɪxʌˈil sʲɪrˈgʲejɪvʲɪʨ gərbʌˈʨof], dilafalkan sebagai: mi-kha-ILL ser-GE-ye-vich gor-bah-CHOFF) dengan panggilan Gorbachev; lahir di Stavropol, 2 Maret 1931; umur 79 tahun) adalah politikus Rusia. Ia adalah mantan pimpinan Uni Soviet, periode 1985 hingga bubarnya pada tahun 1991. Pada 11 Maret 1985, ia menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet ketika menggantikan Konstantin Chernenko*. Ia melakukan perubahan besar-besaran dalam sistem perekonomian dan politik. Akibatnya, Uni Soviet bubar. Ia meraih Piala Nobel Perdamaian pada tahun 1990. Ia mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet pada 25 Desember 1991 menyusul kudeta oleh kelompok garis keras di Moskow pada Agustus 1991. Ketika itu terjadi pertentangan atas rencana mengubah bentuk negara. Usahanya bereformasi yang disebut Perestroika untuk mengakhiri Perang Dingin secara tak sengaja juga mengakhiri Uni Soviet dan posisinya yang dominan di dunia.

6. Vladimir Lenin
Vladimir Illich Lenin (huruf Sirilik: Влади́мир Ильи́ч Ле́нин). Nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (huruf Sirilik: Влади́мир Ильи́ч Улья́нов) (lahir di Simbirsk, Rusia, 22 April 1870 – meninggal 21 Januari 1924 pada umur 53 tahun), adalah seorang revolusioner komunis Rusia, pemimpin partai Bolshevik, Perdana Menteri Uni Soviet pertama, Kepala Negara de facto pertama Uni Soviet dan pencipta paham Leninisme.
Nama Lenin sebenarnya adalah sebuah nama samaran dan diambil dari nama sungai Lena, di Siberia.



7. Mikhail Kalinin 
Tidak ada data

8. Nikita Khrushchev
Nikita Sergeyevich Khrushchev (lahir dengan nama (Rusia): Ники́та Серге́евич Хрущёв; Nikita Sergyevich Chrushyov di Kalinovka, Kursk, Ukraina, 17 April 1894 – meninggal 11 September 1971 pada umur 77 tahun) adalah seorang negarawan Uni Soviet. Setelah mangkatnya Stalin dan perebutan kekuasaan, ia menjabat sebagai Sekjen Partai Komunis Uni Soviet dari tahun 1953 sampai 1964, dan sebagai Perdana Menteri dari tahun 1958 hingga 1964. Pada tahun 1964 ia dilengserkan oleh Partai Komunis dan digantikan oleh Leonid BrezhnevKhruschev banyak mengkritik gaya Stalin dalam memimpin Uni Soviet, sehingga sejumlah pengikut Stalin tidak begitu senang dengan dirinya.

Kebijakan-kebijakan penting selama pemerintahan Khrushchev di Soviet.
Tahun 1955 mendirikan Pakta Warsawa, sebagai tandingan dari NATO
Tahun 1956 militer Uni Soviet mengintervensi Hungaria
Mendukung Mesir selama Krisis Terusan Suez tahun 1956
Perpecahan Tiongkok-Soviet akibat Krushchev bernegosiasi dengan negara-negara barat dan menolak menolong program angkasa China
Memulai program angkasa Soviet, yang berhasil mengirim satelit Sputnik dan kosmonot Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Menyetujui pembangunan Tembok Berlin di tahun 1961
Menempatkan rudal-rudal nuklir di Kuba, sehingga memicu Krisis Rudal Kuba di tahun 1962.

9. Eduard Shevardnadze
 Eduard Amvrosevich Shevardnadze (Georgia: ედუარდ შევარდნაძე, Rusia: Эдуа́рд Амвро́сьевич Шевардна́дзе; (IPA: [ɛd̥ʊard̥ amvrosʲevʲɪtʂ ʃɛvad̥nad̥zɛ], lahir 25 Januari 1928 di Mamati, Lanchkhuti, Transcaucasian SFSR, Uni Soviet) menjabat Presiden Georgia pada 1995 hingga mengundurkan diri pada 23 November 2003 di tengah berkecamuknya Revolusi Mawar. Di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, ia menjabat Menteri Urusan Luar Negeri Uni Soviet pada 1985-1990. Ia merupakan Presiden Georgia dari 1995 sampai 23 November 2003, ketika dia mengundurkan diri di tengah kritikan yang memuncak yang diakibatkan oleh pemilihan parlemen yang bersengketa. Keahlian politik Shevardnadze membuatnya mendapat julukan Tetri Melia ('Rubah Putih').
10. Josef Stalin
 Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin (Bahasa Rusia: Иосиф Виссарионович Сталин, Iósif Vissariónovich Stálin), nama asli Ioseb Jughashvili (Bahasa Georgia: იოსებ ჯუღაშვილი, bahasa Rusia: Иосиф Джугашвили, Iósif Dzhugashvíli;) (lahir 18 Desember 1878 – meninggal 5 Maret 1953 pada umur 74 tahun) adalah pemimpin Uni Soviet dan seorang diktator yang sangat lalim, dikenal juga dengan sebutan "Manusia Baja" sebagai namanya (Stalin atau Steel Man). Ia diperkirakan telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta jiwa penduduk Rusia dan negara-negara sekitarnya. Ia juga dikenal sebagai orang yang membenci agama. Awalnya ia masuk seminari di Tbilisi, namun ia kemudian menjadi tidak percaya adanya Tuhan setelah membaca buku Asal-usul Spesies karya Charles Darwin.

Ia tampil sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky. Ketika akhirnya seluruh partai berada di dalam genggaman Stalin, Trotsky berhasil diusir keluar dari Uni Soviet kemudian dibunuh di Meksiko sekitar tahun 1940. Dan ketika Lenin meninggal dunia tanggal 21 Januari 1924, Stalin tampil sebagai pemimpin Uni Soviet yang baru. Ia memperlakukan saingannya atau siapapun yang tidak sependapat dengannya secara kejam dan tidak manusiawi, terutama pada masa pembersihan besar-besaran di Uni Soviet yang memakan banyak korban jiwa. Mereka semua dihukum mati sebagai musuh negara Soviet atau dijebloskan ke dalam kamp-kamp kerja paksa atau penjara. Kamp tahanan Gulag adalah salah satu saksi bisu kejamnya Stalin di masa Teror Besar di Uni Soviet.

Ketika Perang Dunia II (1939-1945) meletus, Uni Soviet berperang bersama Inggris serta Amerika Serikat melawan Nazi Jerman. Tetapi seusai perang, Stalin memasang "Tirai Besi" antara sekutu Barat dan Soviet dan sebagian besar negara di Eropa Timur dijadikan negara Komunis. Stalin berkuasa sampai saat kematiannya pada usia 74 tahun. Kematiannya ini diduga kuat karena diracun oleh komplotan pimpinan Lavrenty Beria. Pada masa pemerintahannya ia tidak hanya mengawasi seluruh negara Soviet, melainkan juga negara-negara di luar Uni Soviet.

11. Lev Trotski
Lev Davidovich Trotski (Bahasa Rusia: Лев Давидович Троцкий; juga dialihaksarakan Trotskii, Trotski, Trotzky, Trotsky) (Yanovka, Kherson, Ukraina, 26 Oktober (Kalender Julian) = 7 November (Kalender Gregorian) 1879–21 Agustus 1940), terlahir sebagai Lev Davidovich Bronstein (Лев Давидович Бронштейн). Ia adalah seorang revolusioner Rusia dan penerus Lenin, tetapi ditendang keluar Rusia oleh Stalin, dan akhirnya pada 1940 ia dibunuh atas perintah Josef Stalin di Meksiko.Ia adalah anak seorang petani keturunan Yahudi, David Bronstein, yang berasal dari Ukraina. Sebuah kebetulan yang sangat menarik ialah bahwa ia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal Revolusi Oktober Rusia; 7 November.

Trotski juga pendiri Politbiro.
Pemikirannya
Trotski menginginkan tangan besi yang lebih keras ketimbang Lenin ketika meghadapi kaum buruh yang di tahun 1921 itu kurang mendukung jalannya pemerintahan Bolsyevik. Trotski ingin agar buruh di militerisasikan. Ia tak mau serikat buruh jadi mandiri; mereka harus menjadi abdi negara. Ia juga menegaskan bahwa partai punya “hak historis” “untuk mempertahankan kediktatorannya”. apapun perasaan dan maju mundurnya sikap kelas pekerja. Ia berbicara tentang generasi mendatang, tentang dirinya, orang sekelilingnya (para pengikutnya) dan keluarganya. Anaknya yang lelaki, Lyova seorang aktivis pengikut ayahnya, mati disebuah rumah sakit Perancis konon karena diracun. Anaknya yang perempuan, Zina bunuh diri karena merasa disia-siakan. Trotski menelan itu semua seraya rambutnya kian memutih. Ia mencoba menghimpun para pengikutnya dalam gerakan “Internasional ke-4” namun gerakan ini kocar kacir. Trotski tahu ia akan di bunuh, biarpun ia sudah terbuang dari bumi Rusia dan hidup nun jauh di Coyoacan, meksiko. Stalin musuh politiknya, berhasil memperkukuh kekuasaan di Kremlin. Sang diktator punya jaring-jaring luas yang setia keseluruh dunia di antara orang-orang komunis. Trotski juga punya pengikutnya sendiri. Tapi tak ampuh. Pembunuhan Trotski Di fajar 24 Mei 1940, rumahnya di Avenida Viena diserbu satu pasukan gelap. Cucu Trotski, Sieva. Bocah 12 tahun itu terluka. Untung Trotski selamat. Dan selasa pagi 20 Agustus 1940, setelah memberi makan kelinci-kelincinya, Trotski menerima Jassen Monard. Lelaki ganteng ini pacar seorang pengikut Trotski yang setia ingin menunjukkan naskahnya tentang Uni Soviet kepada Trotski. Mereka masuk ke ruang studi. Trotski duduk di depan mejanya. Jassen meletakkan jas hujan yang dibawanya. Di balik mantel itu ia ternyata membawa sebuah kapak es besar yang bergagang pendek. Serta merta, lelaki itu menghantamkan kapak tersebut ke kepala Trotski. Trotski menjerit menyerbu dan menggigit tangannya hingga kapak itu terlepas. Ia yang luka itu pun menghambur ke luar. Dan menyebut nama Jassen kepada istrinya. Setelah 24 jam di rumah sakit dalam keadaan koma, dengan kepala berdarah, Trotski tewas. Dan kemudian diketahui bahwa Jassen memang orang yang diutus Stalin, meskipun selama 20 tahun pembunuh itu membisu dipenjara Mexico. Tak mengherankan bila kemudian Stalin memberinya bintang pahlawan. Jassen kemudian bebas di tahun 1960, dan meninggal di Kuba.

12. Georgy Zhukov
Georgy Konstantinovich Zhukov (Sirilik: Гео́ргий Константи́нович Жу́ков) (lahir di Strelkovka, Maloyaroslavets Raion, Kaluga Guberniya (sekarang Zhukovo Raion Kaluga Oblast), 1 Desember 1896 – meninggal di Moskow, Uni Soviet, 18 Juni 1974 pada umur 77 tahun), adalah komandan militer Uni Soviet dan juga seorang politikus, dan merupakan salah seorang jenderal yang terkenal lewat jasanya yang besar di Perang Dunia II.

Awal karier
Terlahir dari keluarga petani di Strelkovka, Maloyaroslavets Raion, Kaluga Guberniya (sekarang Zhukovo Raion Kaluga Oblast), Zhukov kemudian hijrah ke Moskow, dan pada tahun 1915, Zhukov menjalani wajib militer di Tentara Kekaisaran Rusia. Semasa Perang Dunia I, Zhukov mendapat anugerah berupa medali penghargaan Salib Santo George sebanyak dua kali dan dipromosikan pada jabatan opsir non-komisioner atas keberaniannya di medan perang. Dia kemudian bergabung dengan Partai Bolshevik tidak lama setelah terjadinya Revolusi Oktober, dan latar belakang kehidupannya yang miskin menjadi semacam aset baginya didalam badan partai. Setelah sembuh dari tifus, dia bertempur dalam Perang Saudara Rusia dari 1918 sampai 1920, dan mendapatkan penghargaan Order of the Battle Red Banner karena berhasil membungkam pemberontakan rakyat yang dipicu oleh orang-orang non-komunis (Rusia Putih).

Pada 1923 Zhukov menjadi komandan yang mengepalai sebuah resimen, dan pada 1930, memimpin sebuah brigade. Dia sangat berhasrat dan tertarik dengan teori baru dalam pertempuran, yakni pertempuran tank (armoured warfare) dan juga terkenal karena perencanaannya yang matang, dan disiplin yang tinggi. Dia selamat dari pembunuhan besar-besaran pada masa Stalin (dalam bahasa Inggris Great Purge) yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada 1937-1938.

Pada 1938 Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama, dan terlibat dalam pertempuran melawan Tentara Kwantung milik Jepang di perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang yang berlangsung dari 1938 sampai 1939 yang dimulai dengan patroli perbatasan rutin yang dilakukan pihak Jepang, tetapi melewati perbatasan Uni Soviet, dan makin memuncak hingga terjadi perang secara besar-besaran dimana pihak Jepang mengerahkan 80.000 tentara, 180 kendaraan lapis baja dan 450 pesawat tempur.

Konflik itu mencapai puncaknya pada Pertempuran Halhin Gol. Zhukov meminta bala bantuan dalam skala besar, dan pada 15 Agustus 1939, dia memerintahkan serangan secara frontal pada pihak Jepang. Namun Zhukov berhasil memukul mundur dua brigade tank Jepang lewat manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, lalu memerintahkan pasukannya agar maju dan mengapit musuh dari dua sisi medan pertempuran. Didukung infantri dan artileri, dua grup tempur mobil berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam dan berhasil merebut tempat logistik dan suplai pasukan Jepang. Alhasil, kurang dari seminggu, moral pasukan Jepang rontok dan dikalahkan dengan mudah oleh Tentara Merah.

Atas kemenangan melawan Jepang ini, Zhukov dianugerahi medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet. Di luar Uni Soviet, pertempuran ini kurang begitu terdengar gaungnya, karena pada saat bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov memperkenalkan metode pertempuran yang mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat (mobile) pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu diterima, dan sebagai konsekuensinya, Blitzkrieg yang dilancarkan oleh Jerman Nazi kepada Perancis pada 1940 tidak terelakkan dan Perancis kalah telak dalam hitungan hari.

Zhukov kemudian dipromosikan pada jabatan marsekal. Pada tahun 1940, Zhukov langsung menjadi Kepala Staf Jenderal Tentara Merah pada Januari - Juli 1941 sebelum akhirnya digantikan oleh Marsekal Boris Shaposhnikov karena bertentangan dengan Stalin dalam beberapa hal.

Perang Dunia II
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada Juni 1941, Zhukov tidak takut mengemukakan ketidaksetujuan maupun kritik kepada Stalin dan para petinggi militer Soviet lainnya. Alhasil, dia dilepas dari jabatannya semula dan dikirim ke Distrik Militer Leningrad untuk menyusun pertahanan kota tersebut. Dia berhasil memukul mundur laju gerakan pasukan Jerman di selatan Leningrad pada musim gugur 1941.

Pada Oktober 1941, ketika pasukan Nazi makin mendekati Moskwa, Zhukov menggantikan posisi Marsekal Semyon Timoshenko untuk memimpin pasukan di front pusat dan ditunjuk untuk mengatur pertahanan kota Moskwa. Dia jugalah yang mengatur pengiriman pasukan dari Siberia, dimana terdapat pasukan AD Soviet dalam jumlah masif. Serangan balasan Soviet yang sukses pada Desember 1941 berhasil meluluhlantakkan pasukan Jerman dan menjauhkan mereka dari ibukota Soviet.

Pada saat itu, Zhukov sangat dihargai oleh Stalin atas segala kesuksesannya di medan perang, juga atas kejujuran dan keterbukaan dalam berpendapatnya. Kesediaan Stalin untuk menerima kritik dan pendapat dari para jenderal Tentara Merah tentunya juga merupakan kontribusi yang tidak kecil sehingga dirinya, dan Uni Soviet, bisa memenangkan Perang Dunia II - bertolak belakang dengan Hitler yang kerap membungkam dan memecat jenderal yang berani memprotes rencananya, dimana hal itu juga menjadi kelemahan Hitler.

Pada 1942, Zhukov menjadi Wakil Kepala Komandan Lapangan dan dikirim ke front barat daya untuk memegang kendali atas pertahanan kota Stalingrad. Dibawah kepemimpinan Vasilievsky disana, dia memperkirakan pengepungan dan penangkapan Pasukan Jerman Keenam pada 1943 akan mengorbankan banyak jiwa manusia, mungkin mencapai 1 juta. Selama bertugas di Stalingrad, Zhukov menghabiskan banyak waktu untuk serangan-serangan yang konon tidak berhasil di Rzhev, Sychevka dan Vyazma, disebut Pelumat Daging Rzhev ("Ржевская мясорубка"). Bagaimanapun, Zhukov mengklaim bahwa segala usahanya selama di Stalingrad sukses, yang menyebabkan Stalin berpendapat soal tindakan Zhukov:

"Berlawanan dengan klaim Zhukov, dia sama sekali tidak berkaitan dengan rencana penaklukan pasukan Jerman di Stalingrad; karena rencana tersebut dikembangkan dan mulai dijalankan pada musim dingin 1942, dan saat itu Zhukov sedang bertempur di front lain yang jauh dari Stalingrad."

Pada Januari 1943, dialah yang membuat rencana serangan guna menerobos blokade pasukan Jerman pada kota Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator STAVKA pada Pertempuran Kursk, Juli 1943, memainkan peranan penting dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi ofensif yang mencapai kesuksesan besar. Pertempuran di Kursk menjadi kekalahan besar pertama Jerman pada musim panas itu dan muncul klaim bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di Stalingrad.

Menyusul kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov yang menggantikannya sukses mengakhiri kepungan Nazi atas kota Leningrad pada Januari 1944. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet pada 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada 1945, merebut kota Berlin pada April 1945, dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet paling berjasa pada perang melawan Nazi, Zhukov ditunjuk menjadi inspektur upacara pada Parade Kemenangan Uni Soviet di Lapangan Merah tahun 1945.

Jenderal Eisenhower, panglima tertinggi pasukan Sekutu di front Eropa Barat, adalah seorang pengagum Zhukov, dan mereka berdua mengunjungi berbagai tempat di penjuru Uni Soviet secara bersama tidak lama setelah kemenangan pihak Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman.

MATERI SEMESTER II KELAS XII IPS / IPA

PEMBERITAHUAN
TUGAS UNTUK KELAS XII IPS / IPA

 
SISWA KELAS XII IPS / IPA WAJIB MEMBUAT MAKALAH, DENGAN MATERI DI BAWAH INI. MATERI BEBAS MEMILIH, SATU MATERI MAKSIMAL DUA ORANG.  SETELAH MATERI DIPILIH SELANJUT BUAT MAKALAH DENGAN RINCIN :
BAB I --> MEMBAHAS TENTANG LATAR BELAKANG MASLAH / PERMASALAHAN
BAB II --> PEMBAHASAN MATERI
BAB III --> KESIMPULAN
MAKALAH AKAN DIPRESENTASIKAN MINGGU KE 3 JANUARI 2011, DIHARAPKAN SEMUA KELOMPOK SELESAI DAN SIAP MEMPRESENTASIKAN DI DEPAN KELAS.

 
-*TERBENTUKNYA ALIANSI DI DUNIA  ( MATERI INI HANYA SATU KD ,UNTUK KELOMPOK )
  • PERANG DINGIN / COLD WAR.
  • PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERSENJATAAN, RUANG ANGKASA, SISTEM KEAMANAN DUNIA
  • MUNCUL PAKTA PERTAHANAN AMERIKA DAN UNI SOVIET
  • WAR OF STAR.
  • KERJA SAMA UTARA SELATAN – SELATAN SELATAN
 -*KECENDRUNAN DUNIA MEMBENTUK IKATAN REGIONAL DAN GLOBAL( MATERI INI HANYA SATU KD ,UNTUK KELOMPOK )
  • ASEAN
  • ORGANISASI KOFERENSI ISLAM ( OKI )
  • ( MEE ) MASYARAKAT EKONOMI EROPA
  • ( APEC ) ASIA PACIFIC ECONOMIC COOPERATION
  • AFTA ( ASEAN FREE TRADE AREA
  • ( EFTA ) EUROPA FREE TRADE ASSOCIANTION
  • NAFTA ( NORT AMERICAN FREE TRADE AGREMENT )
  • (GNB )GERAKAN NON BLOK
-* PERKEMBANGAN TERAKHIR SEJARAH DUNIA  ( BOLEH 2 KELOMPOK UNTUK 1 KD )
  • RUNTUHNYA UNNI SOVIET
  • SISTEM POLITIK APARTHEID
  • KOMFLIK KAMBOJA
  • KONFLIK VIETNAM
  • KONFLIK PALESTINA - ISRAEL
  • KONFLIK IRAK IRAN
  • KONFLIK IRAK – KUWAIT 
KHUSUS MATERI XII IPA

  • LAHIRNYA PBB
  • PERANG DINGIN / COLD WAR.
  • PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERSENJATAAN, RUANG ANGKASA, SISTEM KEAMANAN DUNIA
  • MUNCUL PAKTA PERTAHANAN AMERIKA DAN UNI SOVIET
  • WAR OF STAR.
  • KERJA SAMA UTARA SELATAN – SELATAN SELATAN
  • RUNTUHNYA UNNI SOVIET
  • SISTEM POLITIK APARTHEID
  • PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA
  • REVOLUSI HIJAU
  • SISTIM INFORMASI KOMUNIKASI DAN TRANSFORTASI
  • DAMPAK PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN TRANSFORTASI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
  • PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI INDONESIA
  • MANFAAT DAN DAMPAK PENERAPAN IPTEK BAGI KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP